Postingan

Tawar (an)

Gambar
Karya : Belle Maukah kau menjadi syair dalam laguku? Maka kupersembahkan harmoni terkasih untukmu Maukah kau menjadi nyawa dalam puisiku? Maka kupersembahkan karya terbaik sepanjang masa Maukah kau menggenapkan tawa dan tangisku yang tertahan? Maukah kau melanjutkan isi buku ini hingga berakhir bahagia? Maukah jika aku mencintaimu? Merebut hatimu dari tuhan? Aku hanya hamba yang mudah bingung, tak pantas mencintai namun memiliki hati Kesetiaan menjadi hartaku yang paling berharga Di kamar, 13 Mei 2018 - 17.00 wib

Tanyakan Pada Datang dan Pergi

Gambar
Karya:  Belle Tanyakan pada pergi Mengapa aku ditinggalkan? Oh, karena datang akan menghampiri Tanyakan pada pergi Mengapa ia menyisihkan rindu? Oh, karena datang akan memerankan penghibur Tanyakan pada pergi Mengapa ia harus pergi? Oh, karena ia telah datang sebelumnya Karena yang datang pasti akan pergi Tanyakan pada yang nanti akan pergi Tak bisakah menetap? Tanyakan pada pergi Apakah akan sama jika datang telah memulai? Di kamar,  13 Mei 2018 - pkl. 07.07 WIB

Tentang Musim Gugur Yang Telah Lama Dinanti

Gambar
Setiap musim yang berganti, ada sebagian orang yang menanti kehadirannya dan ada pula yang bersedih atas kepergian yang lain. Begitulah kehidupan. Ada saatnya kita bahagia atas sesuatu yang terjadi sebagai tanda bahwa kita bersyukur. Tapi tak jarang kita bisa bersedih atas suatu peristiwa sebagai tanda bahwa kita memang makhluk tak berdaya. Musim gugur. Ia meluruhkan daun di dahan pohon-pohon itu, hanya untuk memberi tahu, bahwa kebahagiaan dunia tak selamanya ada. Tapi kabar baiknya, bagi siapapun yang melihat ke segala macam sisi, daun jatuh sebagai lambang akan datang hari baru yang luar biasa siap menyambut. Mereka musim gugur yang tengah menghempaskan kenangan, rasa, impian, suka dan duka masa indah kanak-kanak, yang terwujud helai-helai daun itu. Jatuh meninggalkan rumahnya, menyerak altar tanah, dan kemudian siap menyemikan daun baru. Mereka musim gugurku. Sungguh hebatnya mereka berproses menjadi manusia tangguh. Dengan mimpi mereka. Dengan canda mereka. Dengan semua yang tel

Solitude (Catatan Hati Si Introvert)

Gambar
Adakah di antara kalian sosok introvert? Kawan? Ayah? Ibu? Adik? Kakak? Atau bahkan kalian sendiri? Saya seorang introvert. Tipe kepribadian yang lebih senang sendiri dan bukan antisosial. Banyak dilemanya menjadi pribadi ini. Dan kadang suka disalahartikan oleh kebanyakan orang yang belum mengenalnya. Sungguh, bahkan diri sendiri pun dibuat susah paham dan galau bertubi-tubi. Apalagi jika bertemu orang baru. Dalam hati rasanya berkecamuk bimbang antara mau ajak ngobrol asik atau lebih memilih diam, menunggu disapa dulu. Atau bertemu teman lama yang nggak terlalu dekat. Asli sumpah! Rasanya mau loncat dari jembatan ancol. Mau nyapa kok sungkan rasanya, takut dia nggak kenal atau lupa sama kita. Tapi nggak nyapa kok takutnya dia berpikiran kita sombong banget. Salah kan??? Pernah beberapa waktu lalu, teman satu angkatan datang berkunjung ke almamater. Saya kenal mereka dan pasti mereka kenal saya. Tapi masalahnya, nggak ada catatan dalam sejarah bahwa ki

Beri Judul Pada Sajak (Receh) Ini

Gambar
Karya: Belle Jika kukatakan semuanya, dengan begitu sempurna, bermaksudkah di benakmu? Namun bila sampai memanggil segala macam sudut pandang ribuan manusia, lebih baik cukupkan. Aku tak sampai hati menyampaikannya Tentang hati yang terdeteksi Maka, aku harus berhati-hati Lalu, judul apa yang pantas untuk sajak receh ini? Hanya tentang gambaran rasa yang absurd tak pandai nian Melayang-layang antara diri dan tuhan Ya, tuhan pasti sudah lebih dulu tahu, sebelum diri ini mampu Dia memang hebat! Tapi Ia tak mau bagitahu kepadaku tentang isi hati ini Meski bermalam suntuk Berlembar kata Berganti cerita bersamanya aku terus mencari tahu Tolong, beri judul pada sajak ini! Bukan-- Beritahu aku rasa apa yang tengah bergelora ini! Di kamar, 14 April 2018 - 14.10 WIB

Solitude (Izinkan Aku Bercerita)

Gambar
Siang ini, dengan suasana di luar bersengat sinar matahari, panas sekali, izinkan aku membagi sebuah tulisan tentang seseorang. Anak kecil tepatnya. Seorang anak yang begitu dekat denganku. Ia sangat pandai merajut nyaman dari jarum pribadinya yang terbuka. Tidak ada yang ia sembunyikan kepadaku setiap kali kami bercerita. Anak kecil yang sanggup membuka pintu diriku untuk lebih terbuka, melihat segalanya, mengenal semuanya. Dia yang mengajariku agar selalu berbuat tulus di setiap sesi kehidupan yang kujalani, kepada siapapun itu. Aku bertemu dengannya dalam sebuah kesempatan yang sudah diatur oleh tuhan, dalam sebuah peran yang sudah ditentukan oleh-Nya dan dalam sebuah kisah di skenario garapan-Nya. Pada tulisan kali ini, aku sedang dalam sebuah keadaan di mana diriku terbaring nyaman menikmati kesendirian di kamarku. Sebut saja Solitude . Dan keadaan itulah alam sadarku dengan senang hati mau berbagi untuk menuliskan segala apa yang aku rasakan serta inginkan. Dan mendar

Catatan 90'

Gambar
Tidak terasa waktu sudah berjalan jauh di depan sana. Banyak hal yang telah terlewati sadar maupun tidak sadar. Melihat anak murid di masa mereka, jadi kangen untuk balik lagi mengulang masa kecil. Ketika memperhatikan mereka bermain, kejar-kejaran, ejek-mengejek, jahil, iseng, nangis, berantem, jadi berpikir ulang, pernahkah saya dulu seperti itu? Kapan terakhir kali saya kejar-kejaran bareng anak laki-laki? Haha... Ingat semua itu berasa gila, senyum-senyum sendiri. Ada pula zaman anak esde sekarang, gaulnya sudah sampai tahap "pacaran", bukan lagi malu-malu tai kucing suka sama si gebetan. Oh my God! Rasanya mau teriak ke mereka, "Please nak, nikmatin dulu masa anak-anakmu, jangan gede sebelum waktunya!". Kembali lagi berpikir keras, kapan pertama kali saya merasakan cinta monyet ala anak esde yang polos nan lugu? Sekali lagi senyum-senyum sendiri. Hei, sebentar lagi tahun ini berakhir ya? Nggak tahu kenapa, saya jadi mudah baper kalau sudah memb