October Sky

Tidak terasa waktu sudah berjalan jauh di depan sana. Banyak hal yang telah terlewati sadar maupun tidak sadar. Melihat anak murid di masa mereka, jadi kangen untuk balik lagi mengulang masa kecil. Ketika memperhatikan mereka bermain, kejar-kejaran, ejek-mengejek, jahil, iseng, nangis, berantem, jadi berpikir ulang, pernahkah saya dulu seperti itu? Kapan terakhir kali saya kejar-kejaran bareng anak laki-laki? Haha... Ingat semua itu berasa gila, senyum-senyum sendiri. Ada pula zaman anak esde sekarang, gaulnya sudah sampai tahap "pacaran", bukan lagi malu-malu tai kucing suka sama si gebetan. Oh my God! Rasanya mau teriak ke mereka, "Please nak, nikmatin dulu masa anak-anakmu, jangan gede sebelum waktunya!". Kembali lagi berpikir keras, kapan pertama kali saya merasakan cinta monyet ala anak esde yang polos nan lugu? Sekali lagi senyum-senyum sendiri. Hei, sebentar lagi tahun ini berakhir ya? Nggak tahu kenapa, saya jadi mudah baper kalau sudah memb

Karya : Belle Aku tidak ingat sampai di mana saat-saat aku tertawa renyah Aku tidak mampu mengingat saat-saat di mana keramaian menjadi sangat kubutuhkan Aku amnesia berapa hitungan kawan yang mampu tertangkap semua jariku Kapan saat itu? Jejak-jejak mereka bahkan tidak terekam Dengung suara berisik pun mustahil jadi alarm bangun pagi lagi Apakah itu kehilangan? Oh, bukan. Setidaknya sampai benar-benar sadar di sini tersisa sepasang jejak saja Kapan saat itu? Burung pipit hampir takut bersarang lagi Kota-kota mati bukan karena kelaparan, tapi tidak bisa berenang Mata batin terkoyak rusak Reputasi menjadi harga yang sangat mahal Kapan saat itu terjadi? Hai, tahun berapa sekarang? Kapan terakhir kali aku gila sendiri karena seseorang? Kapan saat-saat aku meradang salah paham? Kapan ketika rutinitas anak sekolah menjadi hal paling menyebalkan dalam hidup? Kapan saat itu? Hai, aku lupa! Apa amnesia itu? Minggu, 03 Des 2017 pukul 17.36 wib Kantor sepi--

Karya: Belle [Satu] Dulu aku tak pernah tahu apa itu rindu Dulu aku tak pernah pintar tentang mata pelajaran rasa Kini si bocah tanpa sadar menggurui Buat otak ini bekerja keras menamai semua istilah itu~ [Dua] Dia, yang mirip cakra Bayu bersemilir rindu Cakra-cakra itu menari menghampiri Seperti dia Buatku seketika hilang daya Atau rela selamanya~ [Tiga] Cinta dan kamu di hatiku sama persisnya bagai mesir dengan sungai nil di bumi Tak terpisahkan Jika Nil mengering, maka tiadalah aku~ [Empat] Nyawaku hilang seperginya kau dari jarak hela nafasku Harapku hanyut pada jeram tak berhilir Rinduku hampa selepas kau membawa separuh hatiku yang hancur~ [Lima] Di penghujung malam ini semua telah kusampaikan Pada dinding bisu yang juga tak menjadi saksi Pada akhirnya, pujangga tetap mencintai kata gantungnya~ Awal hari 01 Des 2017, 00.16 wib