Tentang Musim Gugur Yang Telah Lama Dinanti


Setiap musim yang berganti, ada sebagian orang yang menanti kehadirannya dan ada pula yang bersedih atas kepergian yang lain. Begitulah kehidupan. Ada saatnya kita bahagia atas sesuatu yang terjadi sebagai tanda bahwa kita bersyukur. Tapi tak jarang kita bisa bersedih atas suatu peristiwa sebagai tanda bahwa kita memang makhluk tak berdaya.

Musim gugur. Ia meluruhkan daun di dahan pohon-pohon itu, hanya untuk memberi tahu, bahwa kebahagiaan dunia tak selamanya ada. Tapi kabar baiknya, bagi siapapun yang melihat ke segala macam sisi, daun jatuh sebagai lambang akan datang hari baru yang luar biasa siap menyambut.

Mereka musim gugur yang tengah menghempaskan kenangan, rasa, impian, suka dan duka masa indah kanak-kanak, yang terwujud helai-helai daun itu. Jatuh meninggalkan rumahnya, menyerak altar tanah, dan kemudian siap menyemikan daun baru.

Mereka musim gugurku. Sungguh hebatnya mereka berproses menjadi manusia tangguh. Dengan mimpi mereka. Dengan canda mereka. Dengan semua yang telah mereka lewati.


Mereka melambai halus bersama bayu pagi. Dengan sinar surya menembus hingga di kedalaman singgahannya, menitikkan embun terakhir di ujung daunnya, menyelami luasnya ilmu tuhan melalui semesta. Hingga terkulai rendah kala matahari menutup hari diperbatasan senja.


Terkadang mereka marah. Mereka bersedih. Mereka tertawa. Mereka bersenda gurau bersama burung-burung kecil yang hinggap di dahan-dahan. Mereka menari kala irama alam membisik. Mereka juga berserah untuk temu sapa dengan Sang Pencipta.


Begitulah mereka berproses.

Dan ketika musim semi tiba, mereka akan bahagia merimbunkan daun-daun mereka yang telah berubah menjadi lebih cantik dari musim yang lalu. Setelah semuanya telah dilalui.

Aku berterima kasih. Karena mereka ada, aku tak lupa tentang diriku. Karena mereka ada, aku tak lupa untuk selalu bahagia. Karena mereka ada, aku tahu, daun-daun itu gugur untuk menyemikan diri mereka yang lebih indah lagi. Bahwa keindahan, bukan hanya sekadar rupa, tapi menyeluruh. Dalam dirimu. Bahwa ternyata, kebahagiaan adalah hal paling sederhana yang bisa dengan mudah kita dapatkan hanya di dalam dirimu. Dirimu yang tahu. Terima kasih kalian. ❤


Jum'at, 11 Mei 2018 - 13.54 WIB

Salam,


Belle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solitude (Catatan Hati Si Introvert)

Beri Judul Pada Sajak (Receh) Ini